Saturday, October 15, 2011

LAPTOP DAN BLACKBERRY BARU UNTUK TEDJO


I just finished writing a short story which is actually made to fulfill the task of creating short stories by my Indonesian teachers, check this out guys!


LAPTOP DAN BLACKBERRY BARU UNTUK TEDJO




Ketika itu matahari telah mencapai singgasananya, membuat tedjo yg sedang memesan makanan di salah satu warteg ikut kepanasan, saking panasnya hingga ia menghabiskan air mineral gelas dingin dalam sekali teguk, ditambah dengan hatinya yg panas karena dimarahi oleh bu tri, guru bahasa indonesia karena telat mengumpulkan tugas. Hal itu disebabkan karena saat ia mengerjakan tugas di warnet, tiba2 listrik padam hingga larut malam, sehingga ia telat mengerjakan tugas tersebut.
Dilihatnya abg-abg di kafe disebrang warteg tersebut, lengkap dengan laptop dan blackberry mereka, ditambah dengan obrolan soal midnight sale, singapura dengan raut wajah kagum sembari menunggu makanan yg ia pesan tiba.
Perasaan iri pun muncul dibatinnya. “kapan aku bisa seperti mereka? Nongkrong di kafe sembari memesan kopi dan ditemani laptop dan blackberry” batin tedjo. “Seandainya aku punya laptop sendiri mungkin aku tidak akan telat mengerjakan tugas dan tidak dimarahi oleh bu tri dan tidak perlu bergantung pada warnet” batinnya lagi. Ditambah lagi seluruh teman-temannya memiliki blackberry, sehingga ia dikucilkan oleh teman-temannya dan dulu ia pernah ditolak cinta oleh seorang wanita hanya karena ia bukan pengguna blackberry
Tedjo memang bukan anak dari keluarga yg beruntung, ia hanya seorang remaja yg merantau jauh dari desa ke kota hujan untuk melanjutkan sekolah setelah lulus smp, ibu dan bapaknya hanyalah seorang petani sederhana didesa. Lalu makanan yg ia pesan pun datang, diseruputnya kopi yg ia pesan, lengkap dengan sebatang rokok yg ia nyalakan, ia pun mencoba untuk rileks, “kenapa tuhan membeda-bedakan hambanya? Mengapa tuhan selalu bertindak tidak adil? Atau mungkin tuhan telah mati sehingga keadilan di dunia ini menjadi fatamorgana belaka?” batinnya.
Dilihatnya kembali kafe tersebut, terlihat para abg-abg tersebut masih sibuk dengan obrolan mereka, masih ditemani pula oleh blackberry dan laptop mereka. Lalu muncul di benaknya “aku harus punya laptop dan blackberry seperti mereka, mungkin aku harus meminta orang tuaku untuk membelikan laptop dan blackberry, lagipula sekarang kan saatnya musim panen di desa sana.” Lalu tedjo pun menelepon Ibunya di wartel “Ibu. Bolehkah tedjo memiliki laptop dan blackberry? Dirumah kan sedang musim panen.”
“tetapi nak hasil panen tahun ini jauh dari harapan, banyak sawah kita yg kekeringan.” kata ibu
“ya tolong diusahakan lah bu, aku butuh supaya dapat belajar dgn optimal.” kata tedjo
“yasudah nanti ibu kirimkan uangnya supaya kamu bisa punya laptop dan blackberry.”
“beneran bu? Horeeee makasih ibu, aku senang sekali” girang tedjo.
Beberapa hari kemudian uang yg dijanjikan pun tiba, tedjo pun dengan semangat ia pergi ke sebuah pusat perbelanjaan didekat terminal, ia pun kebingungan memilih laptop dan blackberry apa yg akan ia beli karena banyak sekali pilihan-pilihannya. Lalu ia pun memutuskan untuk membeli laptop dan blackberry yg paling mahal dgn harapan teman-temannya tidak mengucilkannya lagi.
Keesokan hari yg cerah, apa yg ia harapkan kemarin menjadi kenyataan, teman-temannya pun datang menghampiri diadan tidak mengucilkannya lagi, temannya yg wanita pun mendekati dia dan meminta pin BBMnya tedjo. Tak lupa pula sekarang tedjo nognkrong di kafe ditemani dengan kopi impor, cerutu, dan tentunya bersama laptop dan blackberry juga. Namun karena terlalu keasikan dgn blackberry dan laptopnya, iapun lupa dengan tujuan awal membeli laptop dan blackberry baru untuk mengerjakan kewajiban-kewajiban sekolahnya seperti menjadi malas belajar, malas beribadah, dsb. Ia sibuk dengan BBMan, facebookan, twitteran.
 Dari sekian banyak wanita yg dekat sama tedjo melalui BBM ada seorang wanita yg menarik perhatiannya, dia bernama cantika, dia cantik, gaul, dan cantika merupakan anak dari salah satu pengusaha ternama nasional. Di mata tedjo, cantika merupakan wanita yg sempurna.
Lalu tedjo dan cantika pun mulai dekat dan merka berdua selalu BBMan, facebookan, twitteran, telponan dan smsan pun mereka lakukan hingga mereka jadi semakin dekat. Disuatu pembicaraan pada malam hari, cantika sedang sedih, lalu tedjopun bertanya
“cantika, kamu sedih kenapa?”
“enggak kenapa-kenapa ko”
“yg bener nih? Ko kayanya kamu sedih begitu”
“sebenarnya aku ada masalah jo”
“sama siapa?”
“sama mantan pacar aku jo”
“emang mantan pacar kamu kenapa?”
“abis dia nyebelin banget! Masa dia maksa-maksa aku buat balikan sama dia, padahal dia yg salah dulu udah duain aku, terus sekarang pas udah putus sama pacarnya, dia minta balikan sama aku.”
“yasudah sabar aja ya, kan ada aku disini hehehe”
“iyaaa makasih ya tedjo udah bikin aku tenang hehehe”
Setelah percakapan malam itu mereka berdua menjadi semakin dekat dan semakin mengenal satu sama lain. Merekapun jadi semakin sering chatting, tak peduli siang maupun malam dan hampir 24 jam mereka habis kan untuk chatting. Dan gara-gara chatting tersebut prestasi tedjo pun menurun, ia jadi sering mengantuk di kelas, tidak konsentrasi belajar, dan dimarahi oleh guru karenanya. Namun tedjo tetap chatting dan bermain dengan blackberry dan laptopnya tanpa peduli bahwa prestasinya menurun.
Suatu pagi di pelajaran bahasa indonesia, tedjo dipanggil oleh bu tri karena nilai ulangan yg dibawah kkm. “kamu kenapa tedjo? Kenapa nilaimu buruk sekali? Adakah sesuatu hal yg mengganggumu?”
Tedjo menggelengkan kepala
“kamu ada masalah dgn keluargamu?”
Tedjo menggelengkan kepala lagi
“yasudah pokoknya apapun masalahmu, kamu harus bisa menyelesaikan itu, supaya tidak mengganggu kegiatan belajarmu di sekolah”
Setelah itu bukannya tobat, tedjo malah semakin kegirangan bermain blackberry dan laptop dan semakin melupakan sekolahnya. Beberapa waktu kemudian cantika mengajak tedjo untuk ngedate, karena selama ini mereka hanya saling kenal di jejaring sosial seperti BBM, facebook, twitter. Lalu merekapun berjanjian pada minggu besok di Grand Indonesia, Jakarta.
Pada hari minggunya, tedjo pun bersiap2 sejak pagi hari untuk acara date nya bersama cantika. Mereka janjian di Grand Indonesia pukul 10 pagi. Lalu tedjo berangkat pukul 8 pagi dari kos-kosannya, namun karena jalanan di sekitar Grand Indonesia ditutup bagi kendaraan bermotor pada minggu pagi, maka tedjo berinisiatif untuk lewat jalan alternatif yg kecil dan tidak terlalu lebar. Di jalan alternatif tersebut, tedjo dicegat oleh kawanan pemuda, dan tiba-tiba semua menjadi hitam, gelap dan suram.
Lalu tiba-tiba semua menjadi putih dan terang. “dimanakah diriku berada?” cetus tedjo keheranan. Kemudian ada seseorang dengan baju putih panjang dan tampan pun datang.
 “siapakah anda gerangan” tanya tedjo
“ aku adalah malaikat izrail, malaikat yang ditugaskan untuk mencabut nyawa manusia” jawab orang itu
“mengapa engkau ada dihadapanku?”
“aku ditugaskan untuk menjemputmu, kau sudah meninggal.”
Lalu tedjo tersadar bahwa dalam peristiwa tadi ia di keroyok oleh para pemuda tadi hingga tewas.
“lalu kemana kita sekarang wahai malaikat maut?”
“ayo ikut aku!”
Lalu mereka berdua jalan bersama, lalu mereka masuk kedalam Grand Indonesia dan menemukan sesuatu yg mengejutkan.
“lihatlah kesana tedjo, disana ada cantika yg sedang jalan berduaan dengan lelaki lain.”
“kenapa cantika berbuat seperti itu wahai malaikat?”
“karena ia sebenarnya hanya mempermainkan dirimu saja tedjo. Ayo kita pindah tempat, ada satu tempat lagi yg akan aku tunjukan pada dirimu.”
Lalu mereka melanjutkan perjalanan kembali. Beberapa saat kemudian mereka sampai disuatu desa, lalu mereka masuk ke satu rumah, didalam rumah tersebut ada seseorang laki-laki yg terbujur kaku di kasur dan disekitarnya ada seorang wanita separuh baya yg menangisi laki-laki tersebut. Ternyata laki-laki yg terbujur kaku itu adalah ayahnya tedjo yg meninggal karena sakit keras dan wanita yg menangisinya adalah ibunya yg menangisi kepergian suaminya karena tidak bisa membiayai pengobatan sang suami karena uang nya telah dipakai oleh tedjo untuk membeli laptop dan blackberry barunya.
Lalu oleh tedjo dihampirilah ayahnya dan meminta maaf namun tidak ada balasan yg menyambutnya. Dengan penuh kesedihan dan penyesalan, tedjo diantar oleh malaikat ke sisi tuhan, untuk selamanya...

No comments:

Post a Comment